Peran KAA dalam Ekonomi Global
Indonesia menuntut terbentuknya tatanan ekonomi yang adil bagi kawasan Asia Afrika. Tatanan global saat ini lebih dikuasai negara-negara barat dengan dominannya peran Bank Dunia, Dana Moneter Nasional (IMF) dan Bank Pembangunan Asia (ADB). Sebelumnya Kepala Negara di hadapan peserta forum bisnis yang dihadiri pengusaha dari sekitar 109 negara di Asia Afrika juga menekankan pentingnya kerja sama antarnegara-negara di kawasan itu di semua bidang, terutama ekonomi.
ADB LOGO PNG |
Bank Dunia LOGO PNG |
KAA akan menjadi lebih relevan apabila diarahkan untuk mempertajam isu-isu perekonomian global yang makin tidak adil dan hanya menguntungkan blok tertentu. Ada tatanan perekonomian global yang sistemnya mengerucut menjadi kanalisasi aset-aset negara berkembang agar mengalir ke negara-negara maju yang memiliki kekuasaan kapital dan mendominasi dalam forum-forum ekonomi dunia serta lembaga-lembaga keuangan global.
Berbagai upaya telah dilakukan, salah satunya yaitu dibahas melalui salah satu KTT KAA, selain itu, berbagai negara anggota KAA telah mencoba berbagai hal yang mendorong untuk mencapai Ekonomi Global yang diinginkan seperti :
Salah Satu Logo KAA PNG |
Berbagai upaya telah dilakukan, salah satunya yaitu dibahas melalui salah satu KTT KAA, selain itu, berbagai negara anggota KAA telah mencoba berbagai hal yang mendorong untuk mencapai Ekonomi Global yang diinginkan seperti :
a. Memperkuat diplomasi ekonomi agar mampu menjadi "motor" para negara berkembang dan negara belum berkembang untuk menyaingi pengaruh dari negara-negara maju.
b. Membangun kekuatan politik dalam menyuarakan kebijakan-kebijakan tertentu dan menunjukkan bahwa negara-negara Asia Afrika sudah membangun kekuatan terutama dalam bidang ekonomi.
c. Mendorong negara-negara belum berkembang untuk menyusun daftar positif investasi. Sehingga investasi yang masuk dapat diarahkan ke sektor-sektor prioritas pembangunan.
d. Mempertajam isu-isu perekonomian global yang makin tidak adil dan hanya menguntungkan blok tertentu.
e. Memperkuat hubungan kerja sama perdagangan dan perindustrian, menghapus hambatan bisnis karena masih kuatnya birokrasi, meningkatkan konektivitas, kerja sama pembangunan infrastruktur, pengadaan pelatihan sumber daya manusia, penguatan usaha kecil menengah (UKM).
f. Menggali potensi-potensi ekonomi yang ada untuk memajukan ekonomi di negaranya masing-masing.
g. Di bidang perdagangan, mendorong pemerintah untuk mengurangi hambatan perdagangan, mendorong fasilitasi perdagangan dan meningkatkan perdagangan jasa seperti pariwisata serat meningkatkan perdangangan langsung antara negara-negara Asia dan negara-negara Afrika.
h. Mengembangkan perekonomian Model yang kini makin terdiversifikasi dan tidak lagi bergantung pada ekspor komoditas dan pertanian sebagaimana layaknya negara tertinggal. Afrika awalnya memang mengandalkan ekspor dari sektor pertambangan mengingat sepertiga dari kandungan mineral dunia berada di kawasan itu. Namun, kini juga makin besar kontribusi dari sektor-sektor lain, seperti manufaktur, pariwisata, dan jasa.
i. Membentuk aliansi baru dengan mendekati Tiongkok, khususnya di bidang ekonomi dan pertahanan.
0 komentar :
Posting Komentar