Juni 2016

Selasa, 07 Juni 2016

Berbagai Ideologi pada Masa pergerakan Nasional


Pada masa pergerakan Nasional banyak Ideolog idologi yang masuk dan mempengaruhi Indonesia pada masa itu. Sekarang kita akan membahas Ideologi ideologi tersebut satu persatu.


ISLAM

  • Agama yang ajarannya komprehensif untuk manusia sebagai makhluk Tuhan, individu ataupun sebagai makhluk sosial.
Dalam bidang sosial kemasyarakatan, Islam  mengajarkan tentang keadilan sosial, anti penindasan, anti kesombongan (karena harta, jabatan atau ilmu), egalitarian, persaingan sehat dalam kebaikan dan musyawarah/mufakat
Islam mengajarkan bahwa aktifitas duniawi bisa bernilai ukhrawi dan ilahiyah.Berikut tokoh tokoh Gerakan Islam :



Jamaluddin  Al-Afghani (1839 – 1897): 
Islam sesuai untuk segala bangsa dan zaman, bila ada pertentangan maka perlu ada interpretasi baru melalui ijtihad. Pendiri Al-’Urwah Al’Wusqa. Cita-citanya adalah Pan Islamisme; persatuan dan persaudaraan Islam, membela Islam dan membawa Islam pada kemajuan.

Muhammad Abduh (1849 – 1905): 
Belajar kepada Al-Afghani 1871. Pendiri Al-’Urwah Al’Wusqa. Kemunduran Islam karena sikap jumud/statis, taklid, bid’ah, kebekuan akal. Umat Islam harus kembali pada ajaran yang asli dan perlu ijtihad. Manusia memiliki free will dan free act (qadariyah). Akal punya kedudukan tinggi.
Muhammad Abdul Wahab (1703 – 1787):
Kemurnian tauhid dirusak oleh tradisi tarekat yang menyimpang. Penyimpangan adalah bid’ah, bid’ah dalam ibadah adalah syirik. Harus dikembalikan pada ajaran yang asli (zaman Nabi, Sahabat dan Tabi’in –abad ke 3H). Sumber yang diakuinya hanya Qur’an dan Hadis, untuk memahaminya perlu ijtihad. Pendapat ulama bukan tidak dipandang sebagai sumber yang paling benar karena merupakan penafsiran dirinya untuk zamannya, belum tentu sesuai dengan zaman sesudahnya.
Rasyid Ridho (1865 – 1935): 
Murid Muh. Abduh. Mendirikan AL-Manar pembaharuan agama, ekonomi, politik, sosial; memberantas takhayul, bid’ah dan fatalisme. Membuat tafsir Qur’an. Pembaruan pendidikan. Jihad menyebabkan Islam masa klasik dapat menguasai dunia.

Muhammad Iqbal (1876 - 1938): 
Hukum dalam Islam sebenarnya tidaklah statis, tetapi bisa sesuai dengan zamannya. Islam bersifat dinamis. Intisari dari hidup adalah gerak, sedang hukum hidup adalah menciptakan, maka bangunlah kaum muslim dunia baru. “kafir yang aktif lebih baik dari muslim yang suka tidur”. Ia menjadi Presiden Liga Muslim India.


SOSIALISME
  • Paham yang menghendaki suatu masyarakat yang disusun secara kolektif agar menjadi masyarakat yang bahagia.
  • Titik tekan sosialisme adalah masyarakatbukan individu.
  • Sosialisme merupakan lawan dan reaksi terhadap liberalisme
  • Pendukung liberalisme adalah borjuis (middleclasssedangkan pendukung sosialisme adalah proletar  (buruh/pekerjaworker class)

SOSIALISME UTOPIS
Robert Owen (1771 – 1858):
Karena lingkungan menentukan watak manusia, ia mendirikan komplek pekerja village of cooperation dan penampungan penganggur labour exchange dengan kesamaan fasilitas (seragam)
Louis Blanc (1811 – 1882):
Perbaikan nasib buruh melalui pembentukan koperasi dan bagi hasil atas keuntungannya.
Saint Simon  (1760 – 1825):
Golongan masyarakat III (kelas pekerja) harus memegang kekuasaan dan membangun kerajaan Tuhan di dunia
Pierre Joseph Proudhon (1809-1865):
Penulis Philosophir de la Misere filsafat kesengsaraan. Kesengsaraan merupakan akibat dari pemilikian alat produksi yang tidak seimbang, uang dan lintah darat.
Ia memperbolehkan untuk mengambil kekayaan orang untuk dibagikan kepada yang miskin.
Charles Fourier (1772 – 1837):
Penulis Theorie des quarte mouvements et des destinees generales teori tentang empat dorongan hidup dan nasib.
Pendapatnya:
1.Kaum pekerja perlu tempat tinggal
2.Mereka perlu bekerja dengan sistem koperasi
3.Metode yang dibutuhkan untuk menuju keseragaman
4.Pendidikan secara seragamperlu tempat penitipan bayi
5.Penghasilan dibagi menurut prosentasi modal
SOSIALISME ILMIAH
Karl Marx (1818 – 1883):
Seorang Yahudi-Jerman menetap di Inggris. Pemikirannya tertuang dalam Das Kapital.
Frederich Engels (1820 – 1899):
Seorang pengusaha Inggris yang kaya yang memfasilitasi terbitnya Das Kapital, semboyannya adalah “Kaum Proletar Sedunia Bersatulah”

POINT PENTING DAS KAPITAL
• MATERIALISME HISTORIS
• MATERIALISME DIALEKTIS
• REVOLUSI
• NEGARA/NASIONALISME
• MASYARAKAT SOSIALIS

MATERIALISME HISTORIS
Menerangkan bahwa kapitalis akan jatuh dengan sendirinya dan digantikan dengan tatanan sosialishanya soal waktuSoal waktu ini mengakibatkan pecahSosial Demokrat dan Sosialisme Radikal/Komunisme)
•  Mehrwert  (kelebihan harga); tenaga yang diberikan melebihi bayaran yang diberikan, mengakibatkan kemiskinan
•  Konzentration (pemusatan); perusahaan kecil akan mati dikalahkan yang besar, kaum proletar akan semakin banyak
•  Akkumulation (penimbunan); keuntungan (kapital/ modal) semakin tertimbun untuk beli mesin, tenaga kerja berkurang dan proletar bertambah)
•  Verelendung (kesengsaraan); kaum proletar yang semakin banyak dan tidak memiliki pekerjaan akn menambah kemiskinan dan kesengsaraan
•  Krise (krisis); kemiskinan dan kesengsaraan kamu proletar yang semakin bertambah jumlahnya tidak akan sanggup untuk membeli barang, sehingga akan terjadi over produksi dan kebangkrutan dari para pengusaha. Penyelamatannya adalah imperialisme.

  Zusammenbruch (keruntuhan); karena krisis yang tidak tertahankan lagi maka susunan kapitalis akan runtuh, pada saat inilah kaum sosialis akan memegang tampuk kekuasaan dengan susunan sosialisme.
MATERIALISME DIALEKTIS
Proses  sejarah manusia merupakan proses perlantunan atau dialektis bukan proses logis
  Tesis  kondisi realitas yang ada dengan aksi-aksi yang ada
•  Anti-tesis merupakan kondisi yang timbul karena tesis, atau merupakan reaksi dari aksi yang ada
•  Sintesis merupakan kondisi hasil perpaduan antara tesis dan anti-tesis, kondisi yang dihasilkan merupakan akomodasi dari dua kepentingan tersebut.
Contohnya; Diktator – Anarki – Demokrasi
REVOLUSI
Sejarah manusia adalah sejarah perjuangan antar kelasperjunangan akan berhenti bila telah terbentuk masyarakat sosial yang sejahtera.
•  Masyarakat sosialis harus direalisasikan melalui revolusi
•  Revolusi akan berhasil bila telah industri telah mengalami kematangan > 80% yang berarti kaum proletar sudah banyak
•  Revolusi akan berhasil bila dilancarkan terus menerus dan dilancarkan di seluruh dunia

NEGARA/NASIONALISME
NEGARA ADALAH ORGANISASI YANG DIGUNAKAN OLEH KAUM KAPITALIS UNTUK MENINDAS DAN MEMERAS KAUM PROLETAR. OLEH KARENA ITU NEGARA/NASIONALISME HARUS DIHAPUSKAN DAN DIGANTIKAN OLEH INTERNASIONALISME DENGAN SEMANGAT KOSMOPOLITAN (MASYARAKAT ANGGOTA DUNIA)
MASYARAKAT SOSIALIS
 Ciri-cirinya adalah:  tidak terdapat lagi perbedaan kelastingkat kesejahteraan di desa dan di kota samataraf ekonomi rakyat sama (sama rata dan sama rasa)
Langkahnya:
  • —Kaum proletar harus mendapatkan kekuasaan politik melalui revolusi
  • —Alat-alat produksi harus menjadi milik negara dan tanah harus dibagikan kepada rakyat sama rata/sama rasa
  • —Diciptakan masyarakat tanpa kelas, penghasilan dinilai dari jasa/kerjanya
  • —Setiap orang menyumbangkan bakat dan keahliannya dan akan dibalas sesuai kebutuhannya.
ALIRAN SOSIALISME
Marx menyebut bukunya dengan "Manifesto Komunis  1848" . Istilah partai komunis baru muncul 1918 ketika Lenin menyebut partai sosialis lain mangadakan kompromidiplomasi, yang berarti menyalahi ajaran Marx.
Sosialisme Demokrat (sosialisme); memilih jalan evolusi, solidaritas/pemogokan, diplomatis dan jalan damai. Masih diberlakukannya kepemilikan perseorangan, hanya masalah hajat orang banyak menjadi milik negara. Distribusi dan konsumsi didasarkan atas kecakapan/jasa
—Sosialisme Radikal (komunisme); memilih jalan revolusi fisik/pemberontakan, tidak adanya milik perseorangan. Distribusi dan konsumsi didasarkan oleh kebutuhan





NASIONALISME
Paham kebangsaan yang mengakui bahwa kelompok bangsa memiliki kesamaan budaya, bahasa, wilayah dan cita-cita.
Otto Bauer (1882-1939):

Suatu bangsa adalah suatu kesatuan perasaan dan perangai yang timbul karena kesamaan nasib.
Contohnya nasionalisme yang muncul di Asia – Afrika.
Hans Kohn  :

Nasionalisme adalah suatu paham yang  berpendapat bahwa kesetiaan tertinggi individu harus diserahkan kepada negara dan bangsa. Contohnya adalah Inggris
Louis Snyder:
Nasionalisme adalah hasil dari faktor politik, ekonomi, sosial dan intelektualContohnya adalah nasionalisme di Amerika Serikat
Joseph Ernest Renan (1823-92):
Yang menjadi bangsa adalah kelompok manusia yang ingin bersatu dan ingin mempertahankan persatuan tersebut. Contohnya adalah Swiss

—NASIONALISME DI EROPA
PENYEBAB:
• WARISAN FEODALISME
• PERANAN GOLONGAN BORJUIS
• RAJA SEBAGAI LAMBANG KEBANGSAAN
• ANTI MONARKI ABSOLUT
• REVOLUSI PERANCIS
• ANTI NAPOLEON

—NASIONALISME DI ASIA
PENYEBAB:
• ROMANTISME HISTORIS
• AKIBAT IMPERIALISME
• MUNCULNYA PERANAN KAUM CENDEKIA
• PENGARUH PAHAM EROPA (REV. PERANCIS)
• KEMENANGAN JEPANG VS. RUSIA 1905
•  AKIBAT WILSON’S FOURTEEN POINT DAN ATLANTIC CHARTER.

—AKIBAT NASIONALISME
• MUNCULNYA NATIONAL STATE
• PERANG KEMERDEKAAN
• NASIONALISME BERKEMBANG DAN MENGAMBIL BENTUK LAINNYA SEPERTI CHAUVINISME (RADIKAL) DAN FASCISME (EKSTRIM)
• MUNCUL DAN BERAKHIRNYA IMPERIALISME
•  BERKEMBANGNYA NASIONALISME DALAM BIDANG LAIN
 (PROTEKSIONISME: MEMBERLAKUKAN BEA MASUK TINGGI AGAR PRODUKSI DALAM NEGERI TERLINDUNGI, AUTARKI: PEMENUHAN KEBUTUHAN EKONOMI OLEH NEGARANYA SENDIRI)



LIBERALISME
Paham yang mengutamakan kemerdekaan individu sebagai pangkal dan pokok kebaikan hidup

Historis: Kemunculannya merupakan reaksi terhadap kekuasaan monarki absolut di Eropa hingga abad ke-18. Terkait erat dengan Revolusi Industri dan Kaum Borjuis atau warga kota/urban.
Pengaruh: Bidang politik à demokrasi, self determination dan parlemen/ perwakilan rakyat dlm pemerintahan; Bidang ekonomià Kapitalisme; Bidang Sosial-Budaya à individualisme, kebebasan pers, musik underground, hedonisme dan atheisme.
DEMOKRASI
Etimologis; demos (rakyat) dan cratein/cratos (pemerintahan)
Definisi Kuno: pemerintahan yang meletakkan kekuasaan di tangan sejumlah orang yang dipertuan/ orang yang punya kedudukan penting dlm masyarakat.
Definisi Modern: susunan masy. yang didasarkan pada kemerdekaan politik, kebebasan ruhani rakyat dan persamaan hak terhadap undang-undang.
Susunan masy. yang  ditetapkan berdasarkan kekuasaan orang yang tunduk pada kekuasaan, dan penggunaan kekuasaan itu dikontrol oleh/atas nama orang yang melakukan kekuasaan yang dipilih oleh mereka yang akan tunduk pada kekuasaan itu sendiri.
Abraham Lincoln: democracy is government of the people, by the people and for the people.

2 jenis Demokrasi: 
Demokrasi Langsung; sistem yang terdapat di negara kota (city-state) Yunani 6 – 3 SM, bentuk pemerintahan yang pembuatan keputusan politiknya dijalankan secara langsung oleh seluruh warga berdasarkan mayoritas.
Demokrasi tidak langsung; mulai berkembang  abad ke-19, demokrasi yang didasarkan atas perwakilan (representative democracy) rakyat melaui wakilnya inilah rakyat menentukan garis besar pemerintahan.

UNSUR DEMOKRASI
Pemilihan Umum; penunjukkan wakil rakyat harus merupakan jaminan bahwa mereka memenuhi persyaratan.
Kepartaian/partijwezen: organisasi yang terdiri dari anggota masyarakat yang memiliki kesamaan cita-cita dan berjuang untuk kebahagiaan nusa bangsanya. Representasi dari aspiarasi rakyat.
Oposisi: merupakan wakil dari golongan yang tidak ikut serta dalam pemerintahan langsung, posisi mereka bersebrangan tapi berfungsi sebagai kritik sehingga mereka merupakan minoritas.
Voting/pemungutan suara: langkah yang ditempuh ketika kesamaan suara (homogeniteit) tidak tercapai dan tidak terdapat alternatif lain. Voting merupakan diktator mayoritas.  Vox populi vox Dei.
Trias Politika: legislatif (pembuat hukum), eksekutif (pelaksna) dan yudikatif (pengawasan pelaksanaan)
Tokoh Pemikir
John Locke : pembagian pemerintahan ke dalam tiga lembaga federatif, eksekutif dan legislatif.
Montesque : pembagian pemerintahan ke dalam tiga lembaga yudikatif, eksekutif dan legislatif.
Francois Marie Arouet/Voltaire : menyuarakan pemikiran tentang kemerdekaan liberte, egalite, fraternite.
Jean Jacques Rousseau : penulis buku Du Contract Social menyarakan bahwa kekuasaan pemerintah merupakan kontrak perjanjian antara rakyat dengan para wakilnya.